Jumat, 27 Juli 2012

Materi / Bahan Teknik Listrik | Ilmu Bahan Listrik

Definisi Tentang Bahan :  

  • Bahan Penghantar (conductors) adalah bahan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan mudah.
    Bahan ini mempunyai daya hantar (electrical conductivity) yang besar dan tahanan listrik (electrical resistance) kecil.
  • Bahan Penyekat (insulating materials) adalah bahan yang berfungsi untuk menyekat (memisahkan dua penghantar yang bertegangan) agar tidak terjadi kebocoran arus listrik apabila kedua penghantar tersebut bertegangan. Bahan penyekat yang sering ditemui dalam teknik listrik adalah plastik, karet, dan sebagainya. Maka dengan demikian, bahan penyekat (isolator) sebaiknya memiliki tahanan jenis yang besar serta tegangan tembus yang tinggi.
  • Bahan Setengah Penghantar (Semi Konduktor) adalah bahan yang mempunyai daya hantar lebih kecil dibandingkan dengan bahan konduktor, tetapi lebih besar dibandingkan bahan isolator.
    Dalam teknik elektronika, banyak dipakai semi konduktor dari bahan germanium (Ge) dan Silicon (Si). Dalam keadaan aslinya, Ge dan Si adalah bahan pelikan dan merupakan isolator.
    Dalam pembuatannya di Pabrik bahan-bahan tersebut diberi kotoran. Dengan maksud jika bahan tersebut dikotori dengan alumunium maka diperoleh bahan semikonduktor type P (bahan yang kekurangan elektron/mempunyai sifat positif). Jika dikotori dengan fosfor maka yang dipeoleh adalah semikonduktor jenis N (bahan yang kelebihan electron, sehingga bersifat negative). Ge mempunyai daya hantar lebih tinggi dibandingkan Si, sedangkan Si lebih tahan panas dibanding Ge.
  • Bahan Magnetik (Magnetic Materials) dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu ferro magnetic, para-magnetic dan dia-magnetic. Bahan ferro-magnetic adalah bahan yang mempunyai permeabilitas tinggi dan mudah sekali dialiri garis-garis gaya magnet.
            Contoh bahan yang mempunyai permeabilitas tinggi adalah besi, besi pasir, stalloy, dan sebagainya. magnet yang merupakan magnet permanen, misalnya alnico, cobalt, baja arang, dan sebagainya. Baja untuk magnet sering dijumpai pada pelat-pelat motor/generator, pelat-pelat transformator, dan sebagainya.
        Dalam bidang elektronika, digunakan bahan magnet misalnya pada speaker, alat-alat ukur elektronika, dan sebagainya.
  • Bahan Super Konduktor. Pada tahun 1911, Kamerligh Onnes mengukur perubahan tahanan listrik yang disebabkan oleh perubahan suhu Hg dalam helium cair. Dia menemukan bahwa tahanan listrik tiba-tiba hilang pada suhu 4,153°K. Sampai saat ini telah ditemukan sekitar 24 unsur hantaran super dan lebih banyak lagi paduan dan senyawa yang menunjukkan sifat-sifat hantaran super. Temperatur kritisnya berkisar antara 1 samapai 19° Kelvin.
        Bahan-bahan lead (timah), tin (timah patri), alumunium, dan mercury, pada suhu mendekati 0°K mempunyai resistivitas nol.
  • Bahan Nuklir. Bahan nuklir sering dipakai sebagai bahan bakar reaktor nuklir. Reaktor nuklir adalah pesawat yang mengandung bahan-bahan nuklir yang dapat membelah, yang disusun sedemikian sehingga suatu reaksi berantai dapat berjalan dalam keadaan dan kondisi terkendali.
    Dengan sendirinya syarat agar suatu bahan dapat dipergunakan sebagai bahan bakar nuklir adalah bahan yang dapat mengadakan fisi (pembelahan atom). Dalam reaktor nuklir digunakan bahan bakar uranium 235, plutonium-239, uranium-233.


Sifat-Sifat Bahan


       Dalam menggunakan suatu bahan/peralatan harus memiliki suatu pengetahuan dan  keahlian/mengenal suatu sifat-sifat suatu jenis bahan agar dalam penggunaannya tepat sehingga tidak menimbulkan kerugian atau bahaya dalam penggunaannya.
      Bagi yang mereka mengetahui  sifat-sifat bahan yang digunakan, akan memperlakukan bahan yang digunakan dengan sebaik-baiknya.
       Bila memahami bahan apa yang harus dipakai untuk suatu maksud tertentu, maka dapat mencari alternatif bahan pengganti, dan sebagianya.
         Bahan tersebut dapat berbentuk padat, cair, atau gas. Wujud bahan tertentu juga bisa berubah pada suhu tetentu (Padat, cair, gas).
         Selain pengelompokan berdasarkan wujud tersebut dalam teknik listrik ada beberapa pengelompokan  jenis bahan antara lain:
  • Bahan besi 
  • Bahan penghantar
  • Bahan penyekat
  • Bahan semi konduktor ( setengah Penghantar)
  • Bahan magnetis
  • Bahan super konduktor
  • Bahan nuklir
  • Bahan khusus(untuk kontak-kontak, sekring dsb)
Dalam pemilihan jenis bahan listrik, selain sifat listrik, perlu dipertimbangkan beberapa sifat lain dari bahan, yaitu :
  1. Sifat Mekanis
  2. Sifat Fisis
  3. Sifat Kimia. 
  1. Sifat Mekanis, yaitu perubahan bentuk dari suatu benda padat akibat adanya gaya-gaya dari luar yang bekerja pada benda tersebut. Jadi adanya perubahan itu tergantung kepada besar kecilnya gaya, bentuk benda, dan dari bahan apa benda tersebut dibuat.
    Jika tidak ada gaya dari luar yang bekerja, maka ada tiga kemungkinan yang akan terjadi pada suatu benda :
    • Bentuk benda akan kembali ke bentuk semula, hal ini karena benda mempunyai sifat kenyal (elastis).
    • Bentuk benda sebagian saja akan kembali ke bentuk semula, hal ini hanya sebagian saja yang dapat kembali ke bentuk semula karena besar gaya yang bekerja melampaui batas kekenyalan sehingga sifat kekenyalan menjadi berkurang. 
    • Bentuk benda berubah sama sekali, hal ini dapat terjadi karena besar gaya yang bekerja jauh melampaui batas kekenyalan sehingga sifat kekenyalan sama sekali hilang.
  2. Sifat Fisis, Benda padat mempunyai bentuk yang tetap (bentuk sendiri), dimana pada suhu yang tetap benda padat mempunyai isi yang tetap pula. Isi akan bertambah atau memuai jika mengalami kenaikkan suhu dan sebaliknya benda akan menyusut jika suhunya menurun. Karena berat benda tetap , maka kepadatan benda akan bertambah, sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut :
    • Jika isi (volume) bertambah (memuai), maka kepadatannya akan berkurang 
    • Jika isinya berkurang (menyusut), maka kepadatan akan bertambah
    • Jadi benda lebih padat dalam keadaan dingin daripada dalam keadaan panas
  3. Sifat Kimia, berkarat adalah termasuk sifat kimia dari suatu bahan yang terbuat dari logam. Hal ini terjadi karena reaksi kimia dari bahan itu sendiri dengan sekitarnya atau bahan itu sendiri dengan bahan cairan. Biasanya reaksi kimia dengan bahan cairan itulah yang disebut berkarat atau korosi. Sedangkan reaksi kimia dengan sekitarnya disebut pemburaman.

 Pengaruh Medan Listrik
Logam dan semikonduktor dapat menghantarkan/ mengalirkan muatan listrik apabila ditempatkan medan listrik
  • Daya hantar σ tergantung terhadap jumlah pembawa muatan n, besar muatan q, dan mobilitas μ dari pembawa muatan.
    Konduktivitas adalah kebalikan dari pada tahanan jenis ρ:1/ρ =σ = nqμ
Pada logam dan semikonduktor, elektron adalah merupakan pembawa muatan-muatan.
Tahan jenis merupakan ρ merupakan suatu sifat dari bahan sehingga tidak tergantung kepada bentuknya.
Tahana jenis suatu bahan dapat dihitung dengan: R = ρL/A .,  V= I.R atau I = V/R
           P = V.I atau P = I . R

    Contoh. Untuk dikerjakan dirumah.
Suatu balok arang (carbon) dengan ukuran 1 cm x 1 cm x 50 cm. Tahanan jenis arang pada suhu 20 derajad celcius adalah 3,5 x 10-5 ohm meter
- Berapa besarnya tahanan antara antara 2 sisi yang berbentuk bujur sangkar
- Berapa besarnya tahanan antara 2 sisi yang berbentuk empat persegi panjang.

Pengaruh Suhu Terhadap Tahanan
  1. Memperbesar  tahanan untuk logam-logam murni, kenaikan tahanan tersebut cukup besar pada kenaikan suhu tertentu. Logam murni mempunyai koefisien suhu positif sebab dengan bertambahnya suhu, sehingga tahanan juga makin besar.
  2. Memperbesar tahanan untuk logam-logam paduan, namun dapat diabaikan karena kecil.
  3. Memperkecil tahanan untuk elektrolit dan isolator, (kertas, karet gelas, mika dsb).

Hubungan antara perubahan suhu terhadap nilai tahanan dapat dinyatakan :
    R2 = R1{1 + α  (t2-t1)}
    dan apabila t1 = 0 derajat C, maka
    Rt = Ro (1 + αot) Dimana:
 R1 = besar tahanan pada suhu t1 (dlm ohm)
 R2 = besar tahanan pada suhu t2 (dlm ohm)
  t2 = suhu sebelum ada perubahan
  t1 = suhu sesuda terjadi perubahan
  Rt = besar tahan pada suhu t
 R0 = besar tahan pada suhu 0 derajat C
  α = koefisien suhu tahanan

Soal-soal yang dikerjakan
  1. Koefisien suhu tembaga (cooper) adalah 39,3 x 10-4 tahanan pada suhu 200 C adalah 30 ohm. Kemudian bahan dipanasi sampai t sebesar 800 C . Hitunglah tahanan pada t = 80o C.
  2. Tahanan jenis tembaga pada suhu 200 C adalah 1,77 x 10-8 ohm meter, α = 0,0038, hitunglah tahanan jenis pada 30 0 c.
  3. Tahanan suatu gulungan elektromagnetik kawat tembaga pada suhu 200 C adlah 30 ohm. Tentukan tahanan pada suhu 800 C. Koefisien suhu tahanan pada t = 0 0 c adalah 42,7 x 10-4


Refrensi : Materi Kuliah Ilmu Bahan Listrik, Teknik Elektro UNRAM
Read more »

Minggu, 22 Juli 2012

Selamat Atas dibukanya S1 Teknik Informatika FT UNRAM

Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 195/E/O/2012 (Program Studi S-1 Teknik Informatika)

Selamat diucapkan pada civitas akademika Universitas Mataram yang utama kepada Fakultas Teknik khusus Teknik Elektro yang sudah berbagi Dosen untuk terselenggaranya Program Peyelenggaraan Program Studi Teknik Informatika (S-1) di Universitas Mataram.

SK Teknik Informatika


unram.ac.id
Read more »

Mars Teknik Unram [Memori OSPEK 2011]

Klo bicara ospek, melekat sekali memori ospek fakultas teknik 2011 universitas mataram atau anak teknik sering menyingkatnya KOMIT (Keakraban dan Orientasi Mahasiswa Teknik) , yang mana gue keinget sekali waktu ospek... mesti hapal nie lagu,klo gak hapal, gk dikasih masuk...hahahaha... mana pas ospek rasanya kayak waktu penjajahan belanda.... harus persiapkan ini ,itu, yang bikin saya gk bisa tenang klo udah plg...haahahaha.... apalagi pas disuruh gambar... paling anti, tapi yang namanya sesuatu hal yang mesti dijalankan, akan berlalu pada akhirnya...heehehehe... okelah, nie sedikit Mars Teknik Universitas Mataram yang gue dapatkan pada saat ospek fakultas teknik unram. Cekidooooooooot..........!!!

Mars Teknik

Teknik UNRAM makin jaya
Anak teknik makin gaya
Teknik Sipil, Teknik Mesin, Teknik Elektro menyatu
UNRAM eksis karena teknik

Kami ini profil teknik
Profil baja profil beton
Profil kabel profil diesel
Sipil Mesin dan Elektro
Teknik Unggul selalu

Pake otak, pake nalar
Itu dia orang teknik
Dengan kemanusiaan
Dengan persaudaraan
Kawah teknik pasti KOMIT
Read more »

Sabtu, 21 Juli 2012

Seven Segment

Pengertian Seven Segment

Seven segment adalah suatu segmen-segmen yang digunakan untuk menampilkan angka / bilangan decimal. Seven segment ini terdiri dari 7 batang LED yang disusun membentuk angka 8 dengan menggunakan huruf a-f yang disebut DOT MATRIKS. Setiap segment ini terdiri dari 1 atau 2 LED (Light Emitting Dioda).


Seven segment dapat menampilkan angka-angka desimal dan beberapa karakter tertentu melalui kombinasi aktif atau tidaknya LED penyususnan dalam seven segment.  Untuk mempermudah pengguna seven segment, umumnya digunakan sebuah decoder atau sebuah seven segment driver yang akan mengatur aktif atau tidaknya led-led dalam seven segment sesuai dengan inputan biner yang diberikan.

Piranti tampilan modern disusun sebagai pola 7 segmen atau dot matriks. Jenis 7 segmen sebagaimana namanya, menggunakan pola tujuh batang led yang disusun membentuk angka 8 seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas. Huruf-huruf yang diperlihatkan dalam gambar tersebut ditetapkan untuk menandai segmen-segmen tersebut. Dengan menyalakan beberapa segmen yang sesuai, akan dapat diperagakan digit-digit dari 0 sampai 9, dan juga bentuk huruf A sampai F (dimodifikasi).

Sinyal input dari switches tidak dapat langsung dikirimkan ke peraga 7 segmen, sehingga harus menggunakan decoder BCD (Binary Code Decimal) ke 7 segmen sebagai antar muka. Decoder ini terdiri  dari gerbang-gerbang logika yang masukannya berupa digit BCD dan keluarannya berupa saluran-saluran untuk mengemudikan tampilan 7 segmen.

Prinsip Kerja Seven Segmen

Prinsip kerja dari seven segment ini adalah inpuan bilangan biner pada switch dikonversi masuk kedalam decoder, baru kemudian decoder mengkonversi bilangan biner tersebut ke dalam bilangan desimal, yang mana bilangan desimal ini akan ditampilkan pada layar seven segmen. Fungsi dari decoder sendiri adalah sebagai pengkonversi bilangan biner ke dalam bilangan desimal.

Jenis-Jenis Seven Segmen

Seven segmen ada 2 jenis, yaitu Common Anoda dan Common Katoda
  1. Common Anoda
    Common Anoda merupakan pin yang terhubung dengan semua kaki anoda LED dalam seven segmen. Common anoda diberi tegangan VCC dan seven segmen dengan common anoda akan aktif pada saat diberi logika rendah (0) atau sering disebut aktif low. Kaki katoda dengan label a sampai h sebagai pin aktifasi yang menentukan nyala LED.
  2. Common Katoda
    Common Katoda merupakan pin yang terhubung dengan semua kaki katoda LED dalam seven segmen dengan common katodak akan aktif apabila diberi logika tinggi (1) atau disebut aktif high. Kaki anoda dengan label a sampai h sebagai pin aktifasi yang menentukan nyala LED. 
Gambar : Skematik Internal Segmen Display
(a) Common Katoda, (b) Common Anoda

    Read more »

    Jumat, 20 Juli 2012

    Pengertian dan Macam-Macam Gerbang Logika [Logic Gate]

    Gerbang Logika merupakan suatu entitas dalam elektronika dan matematika boolean yang mengubah satu atau beberapa masukan logik menjadi sebuah sinyal keluaran logik.

    Gerbang logika atau sering juga disebut gerbang logika boolean merupakan sebuah sistem pemrosesan dasar yang dapat memproses input-input yang berupa bilangan biner menjadi sebuah output yang berkondisi yang akhirnya digunakan untuk proses selanjutnya.  

    Macam-Macam Gerbang Logika :

    Gerbang AND
    1. Gerbang AND
    2. Gerbang AND akan berlogika 1 atau keluarannya akan berlogika 1 apabila semua masukan / inputannya berlogika 1, namun apabila semua atau salah satu masukannya berlogika 0 maka outputnya akan berlogika 0.      Tabel Kebenaran 
        Input A     Input B     Output  
      000
      010
      100
      111
    Read more »